DNS (Domain Name System) merupakan sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address, Atau sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan computer.
Dan yang menterjemahkan nama domain tersebut ke IP address adalah DNS Server.
Seperti contoh :
www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134.
Pengguna DNS
Setiap pengakses internet membutuhkan DNS kecuali sanggup menghafal sebanyak 256*256*256*256 IP address. Salah satu pengguna DNS adalah pengakses internet, tapi pengakses internet tidak perlu membuat DNS Server karena bisa menggunakan DNS server yang disediakan oleh ISP. Pengguna DNS selanjutnya tentu saja adalah ISP, dan mereka yang mengelola domain dan webserver.
Fungsi DNS
- Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
- Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer. Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya,Tiga belas server akar (root server)digunakan oleh seluruh dunia.
Keunggulan DNS
- DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP
- DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi admin)
- User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address
Kekurangan DNS
- DNS tidak mudah untuk di implementasikan
- Tidak konsisten
- Tidak bias membuat banyak nama domain.
Struktur DNS
- Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”). - Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
v edu : Institusi pendidikan atau universitas
v org : Organisasi non-profit
v net : Networks (backbone Internet)
v gov : Organisasi pemerintah non militer
v mil : Organisasi pemerintah militer
v num : No telpon
v arpa : Reverse DNS
v xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
- Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapa komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com. - Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name. - Jelaskan mengenai istilah-istilah yang ada pada DNS Server berikut:
- Name Server
Name server itu terdiri dari computer server atau program yang mengimplementasikan sebuah protocol name-service. Dimana protocol tersebut seperti sebuah peta yang nanti itu akan mengidentifikasi system-internal, bahkan numeric juga.
- Mail Exchange
Mail Exchange merupakan sebuah resource record pada DNS yang mana menspesifikasikan pada sebuah mail server yang bertanggung jawab dalam menerima email message dalam kepentingan domain penerima dan memilih value (nilai) yang digunakan untuk memprioritaskan pengiriman mail jika multiple mail server itu tersedia.
- Address
Address pada DNS Server itu merupakan suatu yang sangat penting dari spesifikasi dimana kita telah menyimpan pada ISP kita yang telah menyediakan settingan koneksinya. Dengan address yang spesifik maka computer kita akan dengan mudah untuk mencari IP addresses suatu website.
- WKS (Well Knows Service)
WKS (Well Knows Service) merupakan service yang menggambarkan atau mendeskripsikan well known service itu didukung oleh sebuah protocol yang jelas pada sebuah alamat yang spesifik.
- HINFO (Host INFOrmation)
Informasi host
- CNAME (Cannonical Name)
CNAME (Cannonical Name) adalah sebuah type dari resource record pada DNS yang menspesifikasikan bahwa domain name adalah sebuah alias dari yang lain, canonical domain name. Hal ini akan sangat membantu saat multiple nservice itu berjalan dari satu IP address.
- Apa yang kamu ketahui mengenai DNS master slave!
DNS master Slave fungsinya untuk membackup DNS master, sehingga saat DNS master down maka, DNS slave dapat mengantinya. Konsep dari DNS Master dan DNS slave adalah saling bertukar IP agar bisa terkoneksi satu sama lain.
Berikut file konfigurasi DNS Slave =
pico /etc/bind/named.confzone “sekolah36.sch.id” in{
type slave;
file “db.smk”;
masters {192.168.4.65;};
};
zone “4.168.192.IN-ADDR.ARPA” in{
type slave;
file “db.65″;
masters {192.168.4.65;};
};
DNS Master
zone “sekolah-master.sch.id” in{
type master;
allow-transfer {192.168.4.36;);
also-notify {192.168.4.36;);
file “/etc/bind/db.sekolah36″;
};
zone “4.168.192.IN-ADDR.ARPA” in{
type master;
allow-transfer {192.168.4.36;);
also-notify {192.168.4.36;);
file “/etc/bind/db.36″;
};
Jelaskan beberapa istilah berikut mengenai DNS primary dan secondary:
a. SOA (Start Of Authority) MNAME
jawab:
SOA MNAME adalah field yang menunjukkan master server pada puncak/root dari zona authority. Hanya diperbolehkan terdapat satu master server tiap zona authority. Contohnya domain its.ac.id memiliki SOA MNAME ns1.its.ac.id
SOA MNAME adalah field yang menunjukkan master server pada puncak/root dari zona authority. Hanya diperbolehkan terdapat satu master server tiap zona authority. Contohnya domain its.ac.id memiliki SOA MNAME ns1.its.ac.id
b. SOA RNAME
jawab:
Email address dari orang atau organisasi yang bertanggung jawab pada zona ini. Format field ini berbeda dengan format email biasa (yaitu memakai tanda ‘@’). Format yang digunakan dalam field ini adalah mailbox-name.domain.tld. misalnya itsnet.its.ac.id akan ekuivalen dengan itsnet@its.ac.id
c. SOA Serial Number
jawab:
Field yang menujukkan serial number dari DNS server. Field ini berisi nilai unsigned 32 bit mulai dari 1 hingga 4294967295 dengan jumlah increment maksimal 2147483647. Dalam implementasi BIND (Berkeley Internet Name Daemon), field ini didefinisikan dalam 10 digit. Format yang paling populer dalam penamaan seria number ini adalah yyyymmddss dengan yyy adalah tahun, mm adalah bulan, dd adalah tanggal, dan ss adalah jumlah perubahan yang dilakukan pada hari itu. Nilai dari field ini harus diubah ketika terjadi perubahan pada zone file. Perubahan ini wajib dilakukan karena server ain menyimpan informasi mengenai zona berdasarkan seria number. Selama seria number server tidak berubah, maka data di chace juga tidak akan berubah.
d. SOA REFRESH
jawab:
Field yang menunjukkan berapa lama waktu slave server akan merefresh zona dari master server. Field ini dala satuan detik dengan nilai sidned 32 bit. RFC1912 merekomendasikan 1200 hingga 43200 detik. 1200 detik jika datanya cepat berubah dan 432 detik jika data jarang berubah.
e. SOA RETRY
jawab:
Field yang menunjukkan berapa lama waktu jeda antara percobaan slave server engontak master slave jika kontak pertama mengalami kegagalan ketika slave master me-refresh cache dari master slave. Field ini dalam satuan detik dengan nilai signed 32 bit. Nilai yang ideal tergantung keadaan dan kecepatan network local. Biasanya nilainya adalah 180 (dua menit) hingga 900 (tiga belas menit) atau lebih tinggi.
f. SOA EXPIRE
jawab:
Field yang menunjukkan berapa lama zona-data masih authoritative. Field ini hanya berlaku untuk slave atau secondary server. Ketika nilai ini telah expired, maka slave master akan mengontak master server untuk membaca SOA record pada zona dan merequest AXFR/IFXR juka serial number berybah. Jika slave gagal mengontak master, maka slave akan terus mencoba egontak master dan masih melayani query hingga waktu SOA EXPIRE habis. Setelah itu slave akan berhenti melayani query hingga kontak ke master server berhasil. RFC 1912 merekomendasikan 1209600 hingga 2419200 (2-4minggu).
g. SOA MINIMUM TTL
jawab:
Nilai default TTL (Time To Live) untuk semua record pada zone file. Field ini dalam satuan detik. Implementasi BIND9 mendefinisikan field ini dalam nilai negative.
- pengertian DHCP!
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasianalamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linuxmemiliki layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atauGNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
Penertian mengenai DHCP di bawah ini:
DHCP DISCOVER
DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
DHCP OFFER
Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
DHCP REQUEST
Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
DHCP ACK
DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
e. DHCP Scope
Jawab:
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope
f. DHCP Lease
Jawab:
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagaiReservation
- Berikan langkah-langkah client bisa mendapatkan IP melalui DHCP!
Jawab:
Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
- DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibanding dengan IP statis!
IP Dinamis
- dalam pemberian IP lebih mudah. Karena tidak harus memberikan IP pada komputer akan mendapatkan IP secara otomatis setiap komputer menyala.
IP Statis
- Apabila menggunakan IP statis, maka IP yang digunakan oleh PC akan tetap. Tidak akan berubah, sehingga apabila mau sharing data/printer lebih praktis.



0 comments:
Post a Comment