Saturday, January 26, 2013

Bagian-Bagian iPad, Cara Menggunakan iPad serta Cara Setup iPad

Sebelum kita dapat menggunakan iPad2 kita harus mengaktifkannya terlebih dahulu. Caranya simpel saja dan tidak memerlukan pengisian dokumen dan sebagainya di Apple Store. Panduan pengguna iPad 2 ini akan mengulas cara mengaktifkan iPad 2 pertama kali serta tombol-tombol pengguna yang perlu anda ketahui.

1. Bagaimana Mengaktifkan iPad 2 dan Apa yang Anda butuhkan

Untuk mengaktifkan dan sinkronisasi iPad, Anda akan membutuhkan Mac atau PC dengan port USB 2.0, iTunes 10, koneksi kabel iPad dan akun iTunes Store. iTunes tidak termasuk dalam kotak iPad, jadi jika Anda tidak memiliki salinannya, Anda bisa mendapatkannya di itunes.com/download. Selain itu, Anda harus menjalankan Mac OS X 10.5.8, pada PC Anda membutuhkan Windows 7, Windows Vista atau Windows XP Home atau Professional (SP3). Juga memerlukan Apple ID dan password Anda. Jika Anda pernah membeli lagu di iTunes, Anda dapat menggunakan Apple ID Anda untuk login. Jika Anda tidak memiliki Apple ID, Anda dapat membuat secara gratis melalui appleid.apple.com.

2. Cara Menggunakan iPad 2: Set Up iPad Baru Anda

Ketika pertama kalai memasang iPad ke dalam komputer Anda, iTunes akan memulai dan memandu melalui proses aktivasi. Layar pertama kali akan menampilkan “Let’s Get Started” dan akan menampilkan dua langkah pertama: mendaftarkan iPad Anda dan mengatur akun iTunes Store. Jika Anda tidak ingin mendaftarkan iPad Anda saat ini, Anda dapat mengklik tombol “Register Later”. Jika Anda siap untuk mendaftar, klik tombol “Continue”.

Berikutnya Anda akan melihat iPad Software License Agreement. Baca, dan centang kotak konfirmasi bahwa Anda telah membaca dan menyetujui lisensi, dan klik “Continue” (jika Anda ingin melihat dokumen ini lagi kemudian, klik tombol “Save” sebelum mengklik tombol “Continue”)

Berikutnya adalah layar akun iTunes. Ini adalah tempat Anda memasukkan Apple ID dan password Anda untuk mendaftarkan iPad Anda. Jika Anda pernah membeli sesuatu dari iTunes Store, Anda seharusnya sudah bisa login. Jika tidak, klik radio button yang bertuliskan “I DO Not Have An Apple ID”, kemudian pilih negara Anda, dan iTunes akan memandu Anda melalui proses sign-up.

Setelah Anda login, Apple akan menawarkan Anda untuk menandatangani layanan MobileMe jika Anda belum menjadi anggota. Anda dapat melewati bagian ini dan dapat mendaftar MobileMe lain waktu.

3. Setup

Layar iPad Anda berikutnya. Anda dapat memilih untuk mengatur iPad sebagai iPad baru atau merestore dari backupan melalui menu drop-down. (Anda juga akan melihat backup iPhone dan iPod tercantum di sini). Jika ini adalah iPad pertama Anda, Anda dapat mengabaikan pilihan kedua dan klik “Continue” untuk merefresh.
Halaman kedua di bagian Set Up iPad memiliki beberapa pilihan kustomisasi.

Di sini Anda dapat memasukkan nama untuk iPad Anda. Di bawah field nama terdapat tiga pilihan syncing, cek semua yang Anda inginkan ayau tidak sama sekali. Opsi pertama adalah Automatically Sync Song To My iPad, yang akan mengisi iPad Anda dengan semua musik dari iTunes Library Anda. Yang kedua adalah Automatically Add Photos To My iPad, yang mengisi setiap ruang musik Anda dengan foto-foto yang ditemukan dalam iPhoto. Pilihan syncs ketiga untuk memilih aplikasi apapun di iTunes Library Anda yang kompatibel dengan iPad.

Jika Anda memiliki banyak media di iTunes, Anda mungkin dapat menghilangkan centang di ketiga kotak itu. Setelah Anda keluar dari layar setup dan menuju di antarmuka utama iTunes, Anda dapat secara manual memilih lagu, video, buku dan aplikasi apa yang ingin Anda simpan di iPad Anda. Bilah sudah memilih, klik “Done”.

4. Bagaimana Menggunakan iPad 2: Mengarahkan iTunes Interface

Selamat. Anda telah mengaktifkan iPad Anda. Sekarang, saatnya untuk menambahkan beberapa konten. Segera setalah Anda selesai setup, Anda akan dibawa ke jendela pengaturan iPad Anda dalam iTunes.

Sepanjang bagian atas jendela, Anda akan melihat deretan tombol: Summary, Info, Apps, Music, Movies, TV Shows, Books dan Photos. Setiap tombol akan membawa Anda ke layar individu yang berisi informasi dan pengaturan sinkronisasi untuk setiap kategori. Sepanjang bagian bawah jendela, Anda akan melihat bar kapasitas (Warna diurutkan berdasarkan jenis konten) dan tombol untuk sinkronisasi iPad Anda (atau jika Anda telah membuat perubahan pada settings, Revert or Apply).

Secara default, menghubungkan iPad Adna akan membawa Anda ke Summary Screen. Di sini Anda akan menemukan tiga bagian: iPad, Version dan Options. Ipad akan menampilkan sebuah ikon dari iPad Anda serta nama, kapasitas penyimpanan, versi perangkat lunak dan nomor seri.

5. Berikut adalah panduan cepat cara menggunakan iPad, switch, tombol dan port iPad Anda.

Bagian-Bagian iPad, Cara Menggunakan iPad serta Cara Setup iPad
(A) Kamera Depan.
Ipad 2 memiliki dua kamera: kamera VGA 0,3 Megapixel menghadap ke depan. Dan kamera 0,7 Megapixel yang terletak di bagian belakang tablet. Kamera yang terletak di depan dirancang untuk percakapan face to face, tetapi juga dapat merekam video SD dan video yang masih 480 – 640 pixel.

(B) Layar Sentuh.
Ipad tidak memiliki keyboard fisik atau tombol fisik. Sebaliknya Anda menggunakan layar kaca widescreen 9,7 inci LED backlit glossy untuk browsing internet, kirim email, aplikasi navigasi dan mengubah pengaturan. Layar ini memiliki resolusi 1024 x 768 pixel pada 132 pixel per inci. Ia juga memiliki lapisan oleophobic, sehingga mudah untuk menghapus sidik jari dan noda.

(C) Tombol Home.
Salah satu dari empat tobol pada perangkat, dan satu-satunya di bagian depan iPad. Tombol Home berfungsi untuk kembali ke halaman utama meskipun juga dapat membantu Anda mengelola aplikasi Anda. Ketika Anda berapa dalam sebuah aplikasi, menekan tombol Home akan mengembalikan Anda ke layar utama Anda, di mana semua aplikasi Anda berada. Jika tombol Home Anda tekan dua kali, Anda akan menarik rak multitasking, yang memungkinkan Anda melihat , menjalankan aplikasi secara cepat. Jika Anda sudah pada layar Home Anda, menekan tombol Home akan membawa Anda ke layar pencarian Spotlight. Jika ada beberapa tampilan layar di depan, menekan tombol Home akan membawa Anda kembali ke halaman pertama. Bila perangkat tidak aktif, Anda dapat menghidupkan dengan menekan tombol Home sekali, tekan dua kali saat perangkat terjaga dan terkunci akan memunculkan kontrol iPad Anda.

Bagian-Bagian iPad, Cara Menggunakan iPad serta Cara Setup iPad

(D) Tombol On/Off dan Sleep/Wake.
Tombol Sleep/Wake terletak di kanan atas iPad 2. Ketika iPad Anda aktif, Anda dapat menekan tombol ini sekali untuk membuat iPad 2 dalam kondisi Sleep Mode. Untuk mengaktifkan kembali, tekan tombol Sleep/Wake lagi, dan geser jari Anda di slider kunci di bagian bawah layar untuk membuka kunci. Untuk mematikan iPad sepenuhnya, tahan tombol Sleep/Wake beberapa detik, sampai slide untuk Power Off muncul. Untuk menghidupkan kembali, tekan dan tahan tombol Sleep/Wake sampai logo Apple muncul.

(E) Kamera Belakang.
Kamera kedua iPad 2 terletak di sepanjang bagian belakang perangkat, di pojok kiri atas. Kamera ini memiliki 0,7 Megapixel, 720p HD video dan 720 – 960 pixel, dan dapat digunakan untuk percakapan FaceTime, pembuatan film cepat. Perangkat ini menawarkan fitur untuk fokus dan 5x digital zoom. Sayangnya, kualitas dibawah sebuah kamera point and shoot atau iPhone 4.

(F) Side Switch.
Side Switch iPad, terletak di sisi kanan tablet, di dekat bagian atas. Dapat diatur untuk mengunci orientasi layar atau untuk bertindak sebagai mute switch, tergantung pada preferensi Anda.

(G) Tombol Volume.
Tepat di bawah Side Switch adalah tombol volume iPad. Tekan bagian atas tombol untuk meningkatkan volume dan bagian bawah untuk menurunkan volume. Anda juga dapat dengan cepat mematikan iPad dengan menekan tombol bawah selama dua detik. Tombol-tombol ini mempengaruhi suara aplikasi, serta pemutaran audio dan video. Anda dapat melakukan perubahan volume dering dan volume alerts dengan tombol ini, di menu Setting – General – Sounds – Ringer and Alerts.

(H) Speaker Bawaan.
Anda akan menemukan speaker di tepi bawah kanan iPad 2 (ketika menghadap depan). Speaker ini akan memutar suara pada iPad Anda, seperti musik, video atau suara aplikasi. Karena iPad hanya memiliki satu speaker, hanya output mono(single channel) sound. Anda juga dapat menghubungkan iPad dengan speaker eksternal melalui headphone jack, bluetooth atau dock-connector port.

(I) Dock-Connector Port.
Untuk meng-charge dan sinkronisasi iPad Anda, digunakan perangkat dock-connector port 30-pin, di bagian tengan bawah perangkat. Anda juga dapat menggunakan port ini untuk menghubungkan iPad Anda dengan aksesoris pihak ketiga, seperti connection kit Apple kamera. Perlu diketahui hanya beberapa Mac dan adaptor AC dapat mencharge iPad, yang lain tidak dapat mencharge iPad walaupun komputer Anda menunjukkan bahwa perangkat terhubung dan mampu melakukan sinkronisasi. Ketika dicolokkan ke adaptor USB berdaya 10 Watt, iPad dapat mencharge saat terjaga atau sleep.

(J) Slot Micro-SIM Card.
Tersedia hanya pada model Wi-Fi 3G + (GSM) iPad, micro-SIM Card adalah tempat kartu SIM GSM Anda disimpan. Dengan kartu ini dan data seluler, Anda bisa mendapatkan layanan data 3G pada iPad Anda. Di Amerika Serikat, hanya AT & T yang menawarkan rencana layanan iPad dan micro-SIM Card, tapi karena iPad dijual terkunci (tidak untuk operator tertentu). Anda dapat memasang micro-SIM card semua operator internasional saat Anda berada di luar negeri untuk dapat menerima kembali akses 3G. Bahkan bila Anda tidak mengaktifkan 3G, Anda masih dapat terhubung ke internet melalui Wi-fi. Untuk mengeluarkan micro-SIM card, masukkan ujung klip kertas ke dalam lubang kecil yang berdekatan dengan slot dan dorong.

(K) Headphone Jack.
Jack Audio standart 3,5mm terletak di tepi kiri atas iPad, jenis yang sama seperti pada iPod dan iPhone. Anda dapat menggunakan headphone nirkabel baik kabel atau Bluetooth dengan iPad. Jika Anda mencolokkan headphone yang memiliki mikrofon, iPad akan mengenali dan Anda dapat menggunakannya untuk merkam audio. Jika tidak, iPad akan menggunakan mikrofon bawaannya.

(L) Mikrofon
Mikrofon iPad adalah mikrofon internal, terletak di tengah atas perangkat tepat diatas kamera menghadap ke depan. Anda dapat menggunakannya untuk merekam audio dalam setiap aplikasi yang mendukung rekaman audio. M 3G Antena (iPad 3G saja) untuk penerimaan yang optimal, antena 3G terletak di bagian atas perangkat, ditempatkan dibalik plastik hitam.

Cara Aktivasi dan Register iPad


register-activasi-ipadHal pertama yang harus dilakukan untuk iPad baru adalah register ke situs Apple dan mengaktifkannya. Dengan demikian, iPad akan terdaftar di database Apple dan memudahkan melihat masa garansi, serta dapat melacaknya jika hilang. Terkecuali kita membeli iPad bekas, kemungkinan sudah pernah di register sebelumnya.

Ada beberapa yang dibutuhkan sebelum kita mengoperasikan iPad. Dan untuk proses-proses selanjutnya tetap dan harus ada, yaitu:
1. Komputer PC, laptop, netbook berbasis Microsoft Windows yang mendukung USB versi 2.0 dengan minimal Ms. Windows XP SP3, Windows Vista, atau Windows 7.
2. Semua jenis Mac Intel (MacBook, MacBook Pro, iMac, Mac Mini, Mac Pro) dengan minimal Mac OS X v10.5.8 atau v10.6.x.
3. Program iTunes 10 atau versi terbaru untuk Windows atau Mac OS X. iTunes dapat didownload gratis di www.itunes.com/download
4. iTunes Store Account (Apple ID). Akun ini sangat diperlukan saat mengaktifkan iPad pertama kali dan memberi autorasi pada iTunes komputer yang kita pakai untuk men-download, menginstal aplikasi, serta sinkronisasi lainnya. Cara membuat akun iTunes ada di bab Mendaftar Akun iTunes Gratisan.
5. Akses internet. Jaringan internet Wifi (hot spot) sangat dibutuhkan untuk koneksi cepat. Untuk iPad Wifi+3G dapat memanfaatkan akses internet dari paket data selular yang kita pakai.

Mengaktifkan iPad

Jika syarat di atas sudah terpenuhi, saatnya menjalankan iPad untuk pertama kalinya dan melakukan registrasi iPad.
1. Nyalakan iPad (tekan dan tahan beberapa detik tombol power on/off) sampai logo Apple muncul. Lepas tombol power jika sudah muncul logo Apple di layar iPad.
2. Yang pertama kali muncul setelah menghidupkan iPad baru adalah gambar ikon iTunes dan kabel USB. Kemudian diminta untuk menghubungkan iPad ke komputer menggunakan kabel sinkronisasi USB.
3. Jalankan iTunes.
4. Welcome to Your New iPad. Pada bagian ini ada dua pilihan, yaitu Register Later jika akan menunda dan akan register suatu waktu nanti. Dan Continue untuk melanjutkan langkah register.
5. Selanjutnya ditanya tentang akun iTunes. Pada tahap ini, koneksi internet sangat diperlukan agar proses register iPad melalui iTunes sukses. Ada dua pilihan, yaitu Use My Apple ID to Register My iPad atau I Do Not Have an Apple ID. Jika sebelumnya sudah memiliki Apple ID, dapat digunakan untuk proses register. Namun, jika belum mempunyai Apple ID, pilih I Do Not Have an Apple ID dan kita akan membuat Apple ID terdahulu, kemudian melanjutkan register iPad. Pilihan I Do Not Have an Apple ID sangat tepat jika kita baru pertama kali menggunakan produk dari Apple.
gambar3.2
6. iPad Software License Agreement. Centang di bagian I Have read and agree to the iPad software license agreement. Klik Save dan klik tombol Conitnue.
gambar3.3

7. Selanjutnya ditanya akun iTunes (Apple ID). Ketikkan Apple ID dan password yang sudah kita buat sebelumnya. Klik tombol Continue.
8. Masukkan data lengkap di halaman Register Your iPad.
gambar3.4

9. Setelah sukses, akan diminta memberi nama iPad.
gambar3.5
10. Selamat! Anda telah berhasil register iPad. Pada iTunes muncul nama, kapasitas, software version, dan serial number iPad.
gambar3.6

Beberapa hal lainnya menyangkut optimalisasi dan pengoperasian iPad dengan berbagai fiturnya bisa Anda dapatkan selengkapnya pada buku Panduan Lengkap Menggunakan iPad untuk Semua Versi karya Budiman R.V., MCP, CCNA, CCDA (mediakita 2011).

Wednesday, January 23, 2013

AKHWAT / IKHWAN NGERTI SYARI'AT KOK PACARAN????





Semakin berkembangnya trend “pacaran” adalah merupakan kecenderungan yang ada saat ini. Sudah bukan hal yang asing lagi, namun sudah menjadi hal yang familiar. Dikatakan benar jika tayangan televisi dan media komunikasi lainnya mempunyai peran yang cukup penting dalam menyebarkan trend buruk ini. Seolah-olah sudah menjadi hal biasa yang tidak perlu dipertimbangkan lagi dari segi dampak positif maupun negatifnya. Tanpa menyadari bobot dosa yang akan ditanggungnya karena kelalaiannya dalam menjalankan hal-hal sesuai dengan syariat. Dan yang cukup mengkhawatirkan, anak kecil di bawah umur pun sudah mulai mengenal hal tersebut. Sudah seperti jamur atau virus saja, mudah menyebar kepada siapa saja hanya dengan melihat pada orang yang melakukan “pacaran” lalu muncul keinginan untuk mencoba menjalin hubungan yang dilarang di dalam Islam tersebut. Seperti penyakit yang menular saja.
Lalu bagaimana wujud perhatian dan pendidikan orang tua pada anaknya terkait dengan hal ini?! Padahal sudah seharusnya orang tua mempunyai pemahaman yang lebih terhadap semua hal yang seharusnya ditanamkan kepada anaknya, khususnya pemahaman tentang ajaran agama. Karena di dalam Islam, anak lah yang bisa membawa orang tuanya kepada surga atau pun neraka tergantung pada tarbiyah yang diberikan orang tuanya. Hal ini juga terkait dengan kedudukan anak sebagai amanah yang diberikan olehNya kepada setiap orang tua. Namun lain kasus jika ternyata anak lah yang tidak menuruti perkataan orang tuanya meskipun ajaran yang diberikan adalah hal yang baik. Mungkin ada unsur tidak berbakti yang ada.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6)
PACARAN ataupun PACARAN ISLAMI ? NO WAY !
Lagi-lagi masih ada banyak yang menanyakan, “boleh ga sih pacaran kalo menurut Islam?”, “ada ga sih cara pacaran yang Islami?”. Sungguh fenomena yang unik dan tak terelakkan, tidak lain hanya karena kurangnya pengetahuan mengenai ajaranNya atau karena memang sengaja melanggar laranganNya semata demi kesenangan sementara di dunia.
Sebagai umat muslim yang memahami ajaran Islam dan mau melaksanakannya, sudah pasti jika ditanya tentang masalah pacaran pasti akan bilang ” Ga ada istilah pacaran di dalam Islam”, Ga ada istilah ‘komitmen’ di luar pernikahan”, “Ga ada pacaran yang islami. Kalaupun ada ya itu cuma buat pasangan yang pacaran setelah pernikahan ^-^. Ga ada istilah pacaran sebelum pernikahan”, dan lain sebagainya.
Jadi, kalau mau pacaran yang halal ya kalo udah nikah aja ya….
Memang sulit rasanya untuk me-manage hati, mata, pendengaran, tangan, dan anggota tubuh lainnya supaya manusia yang telah dikaruniai rasa kasih sayang terhadap sesama itu bisa membedakan mana yang seharusnya dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sehingga manusia tersebut terhindarkan dari kesalahan dalam pencarian “jejak CINTA yang hakiki”.
Tidak ada yang bisa mengelak saat hati sudah mulai tumbuh rasa simpati dan suka terhadap lawan jenis. Sudah merupakan fitrah manusia untuk menyukai terhadap lawan jenisnya. Namun fitrah tersebut sudah seharusnya tidak dilanjutkan dengan hal-hal yang membawa kita kepada dosa. Mulai dari memandang, maka akan muncul rasa, selanjutnya akan mengarah kepada keinginan untuk lebih mengenalnya, setelah mengenalnya maka ingin sesuatu yang hal yang lebih dari sekedar itu.”Laa taqrobuzzina, janganlah kalian mendekati zina!”. Perasaan simpati jikalau terus dipupuk maka akan menjadi subur, akan menumbuhkan perasaan yang lebih jauh lagi. Hingga akhirnya seolah-olah segalanya menjadi indah, baik yang ada di depan mata ataupun yang tidak. Dan zinanya hati adalah jika membiarkan rasa cinta pada yang bukan muhrim di luar bingkai pernikahan itu terus berkembang, sehingga menjadi benih-benih zina yang lainnya seperti halnya zina mata karena tidak mampu menahan pandangan kepada nonmuhrim yang menjadi pusat simpatinya.

Berikut ini terdapat beberapa hukum yang ada dalam Al Qur’an maupun hadist yang menjadi dasar hukum jika antum-antunna yang ingin mengetahui kejelasan dan kepastian:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al Isra: 32).
“Zina itu banyak cabangnya, yaitu zina hati, mata, dan telinga, dan alat kelaminlah yang akan membuktikan apakah berzina atau tidak” (H.R Bukhari).
“Apabila seseorang memalingkan pandangannya pada wanita (lawan jenis;pen) yang bukan muhrimnya karena takut kepada Allah, maka Allah akan membuat dia merasakan manisnya iman” (H.R Bukhari).
Dalam An-Nur/24:30-31 ada larangan untuk mengumbar pandangan, dan hadits lewat Imam Ali : “Hai Ali, hanya dijadikan halal bagimu pandangan yang pertama”(Bukhari).

“Lebih baik seseorang menggenggam bara api atau ditombak dari duburnya hingga menembus kepala daripada menyentuh wanita yang bukan muhrimnya.”
“Hai isteri-isteri Nabi, tiadalah kamu seperti salah seorang dari perempuan-perempuan itu jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu terlalu lembut dalam berbicara sehingga tertariklah orang yang di hatinya ada penyakit (keinginan), dan ucapkanlah perkataan yang baik” (Q.S. Al-Ahzab:32).
“Jangan sekali-kali seorang lak-laki menyendiri (khalwat) dengan wanita kecuali ada mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya.” (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Tabrani, Baihaqi dan lain-lain).
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (H.R. Ahmad)
Jadi, sudah jelas bahwa jawaban untuk pertanyaan “Boleh tidak sih pacaran?” atau “Ada ga sih pacaran yang Islami”, maka jawabannya adalah “TIDAK jikalau pacaran dilakukan sebelum terjadinya pernikahan”. Maka setelah antum-antunna mengetahui dasar-dasar hukum ini, maka sudah seharusnya ini berarti bahwa antum-antunna sudah bisa dikatakan sebagai orang yang telah mengetahui syari’at tentang hukum pacaran dalam kacamata Islam yang sesungguhnya.
MENCEGAH ITU LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI SUATU KEBIASAAN
Lalu mungkin masih banyak yang ngeyel “Lha kan pacarannya ga keterlaluan. Cuma curhat-curhat saja, hanya ngobrol lewat SMS saja, kan tidak saling bersentuhan…dan masih banyak alasan pembelaan lainnya…”
Sebenarnya terserah antum-natunna. Jika masih mau berpegang pada ajaran agama Sang Pemilik Cinta yang Hakiki Allah SWT, maka jauhilah meski itu memang sulit. Di dalam Islam, tidak ada istilah garis Islam keras ataupun lunak. Semua hukum Islam yang berlaku jika berasal dari Al Quran dan hadist sudah merupakan peraturan yang berlaku untuk semuanya, tidak ada posisi tawar-menawar lagi. Jikalau memang ini aturan di dalam Islam, maka tidak ada alasan lagi untuk melanggarnya, karena antum tidak akan lepas lagi dari catatan amal/ dosa malaikat Raqib-Atid. Berbeda dengan KUHP yang kalaupun melanggarnya masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keringanan hukuman. Adalah salah jika antum-antunna menganggap bahwa pendapat ini hanya dikeluarkan oleh Islam garis keras. Islam peduli pada perkembangan zaman, namun tidak mentolerir segala bentuk trend yang menyimpang.
Sebenarnya semuanya kembali pada pribadi masing-masing. Mau taat pada agamaNya atau tidak. Lebih baik mencegah dari pada mengikuti trend yang salah dengan dalih “meskipun saya pacaran / komitmen tapi saya tau batasan-batasannya kok”. Manusia tidak selalu berjalan lurus, dan kita sebagai makhluk biasa tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungkin saja perkataan dan prinsip tidak selalu bisa kita tepati.
Mencegah itu lebih mudah. Jika kita bisa selalu berusaha untuk patuh dengan aturan di dunia, kenapa kita juga tidak selalu berusaha untuk mematuhi peraturan agama?! Jika kita selalu berusaha untuk masuk kuliah meskipun kita sedang malas atau sakit sekalipun, kenapa kita tidak bisa berusaha untuk menahan rasa supaya tidak “pacaran” yang jelas-jelas diharamkan di dalam ajaran agama?!
KOMITMEN ? NO WAY !
Hari gini, masih pakai cover “KOMITMEN” ?!
Dengan tidak pacaran, bukan pula berarti bahwa kita boleh ber-komitmen sebagai wujud pendekatan ke arah pernikahan. Bagaimanapun, di dalam komitmen pasti ada tindakan yang sulit untuk dicegah seperti munculnya perasaan simpati, bertemu pandang, menghayalkan wajahnya, saling meminjam/ menukar barang milik pribadi dan hal-hal lain yang tidak jauh dari salah satu dampak dari pacaran. Menurut saya, KOMITMEN = PACARAN. Perbedaannya hanya terletak pada pengakuan status masing-masing individu saja. Dan bisa saja sebuah komitmen berakhir di tengah jalan seperti halnya putus hubungan di dalam pacaran.
YANG BENAR !
Hubungan di dalam Islam untuk proses ke arah pernikahan yang benar dan yang dibolehkan dalam syari’at islam hanyalah yang melalui tahap-tahap: (1) Ta’aruf (perkenalan), (2) Khitbah (melamar) dan (3) Menikah. Jika muncul pertanyaan “lalu bagaimana cara untuk mengenal calon suami/istri jika tanpa melalui pacaran”, maka jawabnya adalah dengan ta’aruf. Dimana kedua pihak saling bertemu dan berkenalan dengan didampingi oleh orang tua atau pihak ketiga lainnya, sehingga akhirnya satu sama lain bisa saling mengenal.
Menghindari dosa adalah lebih baik. Islam memberikan wujud pencegahan yang bersifat lebih indah dengan solusi “pernikahan”.
“Jika seorang hamba menikah, maka telah menjadi sempurnalah setengah agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada sebagian yang lainnya “. (HR. Al Hakim dan Ath Thabrani dari Anas Bin Malik. Al Albani meng-hasan-kannya).

Pesan spesial untuk para akhwat/ ikhwan yang mengerti syari’at
Lalu untuk kita yang telah mengerti syari’at, bisa dibayangkan dampak terhadap kasus-kasus ini. Misalnya bagaimana pandangan orang terhadap seorang akhwat yang telah berani berjilbab lebar namun berani menghalalkan pacaran dengan dalih “pacaran Islami” ataupun berani menyatakan status “ber-komitmen” pada seorang ikhwan di luar status sudah menikah?! Dengan catatan bahwa kita memandangnya dari kacamata orang awam yang belum terlalu mengerti syari’at Islam. Orang mungkin tidak akan percaya lagi pada Islam. Jilbab akan dianggap hanya sebagai “cover”. Kesucian nama “jilbab” akan terkontaminasi. Iya, mungkin jika kita yang tahu syari’at pasti akan menganggap bahwa jilbab itu sebagai suatu kewajiban bagi setiap wanita muslimah, namun bagi pihak yang belum memahami betul hakikat jilbab maka sebagian dari mereka pasti akan beranggapan bahwa tidak selamanya perempuan berjilbab itu wanita baik dan tidak semua wanita tak berjilbab itu buruk. Dengan munculnya opini seperti ini, maka secara tidak langsung akan merusak tarbiyah kita selama ini, yakni tarbiyah terhadap para wanita muslim untuk menjalankan kewajiban dan perintah untuk berjilbab.

Maka, marilah kita selalu belajar dan berinstropeksi diri. Bagaimanakah yang seharusnya dan yang sebenarnya.

(Saya menulis artikel ini bukanlah karena merasa sebagai makhluk yang sempurna. Mungkin sama dengan rekan2 yang sedang belajar untuk me-manage hati, atau mungkin bahkan pengetahuannya lebih sedikit dari antum-antunna. Hanya demi niat ‘menyampaikan meskipun hanya satu ayat’. Semoga bermanfaat. Amin…)

Kemudian di bawah ini adalah kutipan dari blog yang pernah saya kunjungi, yang patut kita renungkan bersama:


Newer Posts Older Posts Home